Rabu, 11 April 2012

FUNGSI PRODUKSI


FUNGSI PRODUKSI, ONGKOS PRODUKSI DAN PENERIMAAN
FUNGSI PRODUKSI.
Fungsi produksi adalah suatu fungsi yang menunjukan hubungan antara berbagai kombinasi input yang digunakan untuk menghasilkan output.
Q = f ( Xl, X2, X3,...Xn)
Q      = Tingkat produksi / Output.
X1, X2, X3,...Xn = Kombinasi input yang digunakan atau
Q = f ( C, L, R, T
Q = Output            L = Labour                  T = Technology
C = Capital           R = Natural Resources
Asumsi dasar untuk menjelaskan fungsi produksi ini adalah berlakunya "The Law Of Diminishing Returns" yang menyatakan bahwa Apabila suatu input ditambahkan dan input-input lain tetap, maka tambahan output dari setiap tambahan satu unit input yang ditambahkan mula-mula mentuk, tapi pada suatu tingkat tertentu akan menurun jika input tersebut terus ditambahkan. Jadi dalam hukum ini ada 3 tingkat produksi :

I. Tahap I : Produksi terus bertambah dengan cepat.
2. Tahap II : Pertambahan produksi total semakin lama semakin kecil. Tahap III : Pertambahan produksi total semakin berkurang.
Marginal Physical Product (MPP) adalah tambahan output yang dihasilkan sebagai akibat dari penambahan 1 unit input.
    

Marginal Physical Product disebut juga dengan The Law Of Diminishing Marginal Physical Product. Kurva Total Physical Product (TPP) adalah kurva yang menunjukan tingkat produksi total pada berbagai tingkat penggunaan input variabel. Kurva Marginal Physical Product adalah kurva yang menunjukan tambahan dari total physical product yang dise­babkan oleh penggunaan tambahan 1 unit input variabel.



Kurva Averege Physical Product (APP) adalah kurva yang menunjukan hasil rata-rata perunit input variabel pada berbagai tingkat penggunaan input tersebut.
     

Tabel 1           
Pengaruh Perubahan Tenaga Kerja terhadap tingkat Produksi Total
Tanah
Tenaga Kerja
TPP
APP
MPP
Tahap Produksi
1
1
100
100
 





200

1
2
300
150






300
Tahap I
1
3
600
300






200

1
4
800
200






150

1
5
950
190






70
Tahap II
1
6
1080
180






40

1
7
1120
160






0

1
8
1120
140






—130
Tahap III
1
9
990
110






—240

1
 10
750
75



























LEAST COST COMBINATION.
Isoquant atau Isoproduct Curve adalah kurva yang menunjukan hubungan antara berbagai kemungkinan kombinasi 2 input variabel dengan tingkat output tertentu.

Tabel 2
Kombinasi Tenaga Kerja
dan Modal
untuk menghasilkan 100, 200 dan 300 unit
Kombinasi
Tenaga kerja
Modal
A
2
16
B
4
11
C
7
7
D
11
3
E
16
1


Modal







Text Box: Tenaga kerjaText Box:  Text Box: AText Box: IQ = 300 unit IQ =-- 200 unit IQ 100 unitGimbal- 2
Isoquant

Isocost atau Garis ongkos sama adalah kombinasi faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan mengeluarkan sejumlah ongkos tertentu. Untuk menggambar Isocost ini harus diketahui uang yang tersedia dan harga masing-masing faktor produksi/input.
Contoh : Dana tersedia Rp 500, harga tenaga kerja Rp 8,-per unitdanmodal Rp 15,- per unit.
Modal
_Pic48
Tenaga kerja
62,5
Gambar 3
Isocost

Untuk dapat mencapai tingkat produksi maksimum dengan biaya yang optimal, jika Isocost bersinggungan dengan kurva Isoquant. Syarat ini dapat di tulis :

input (x 1) yang harus ditambah, jika input yang lain (x2) dikurangi agar tingkat output yang dihasilkan tetap. Syarat di atas disebut pula dengan Least Cost Combination.
Dalil Least Cost Combination bisa ditulis :




Jika terdapat lebih dari 2 input. maka syarat Least Cost Combination :
























ONGKOS PRODUKSI.
Kurva ongkos adalah kurva yang menunjukan hubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. Ongkos produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi guna memproduksi output.
Macam-macam ongkos sebagai berikut :
1.       Total Fixed Cost (Ongkos Total Tetap) adalah jumlah ongkos yang tetap yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Contoh penyusutan, sewa, dsb.
2.       Total Variabel Cost (Ongkos Variabel Total) adalah Jumlah ongkos-ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkat yang dihasilkan. Contoh ongkos bahan mentah, tenaga kerja, dsb.
3.       Total Cost (Ongkos Total) adalah penjumlahan antara ongkos total tetap dengan ongkos total variable
TC = TFC + TVC
4.       Averege Fixed Cost (Ongkos Tetap Rata-Rata ) adalah ongkos tetap yang dibebankan kepada setiap unit output.
TFC
AFC =________     Q = tingkat output
Q
5.       Averege Fixed Cost (Ongkos Variabel Rata-Rata) adalah ongkos variabel yang dibebankan untuk setiap unit output.
TVC
AVC —
Q
6.       Averege Total Cost (Ongkos Total Rata-rata) adalah ongkos produksi yang dibebankan untuk setiap unit output.
TC
ATC _______
Q
7.       Marginal Cost (Ongkos Marginal) adalah tambahan atau berkurangnya ongkos total karena bertambahnya atau berkurangnya satu unit output.




Ongkos produksi dibedakan menjadi :
1. Ongkos Produksi Jangka Pendek .
Dalam ongkos produksi jangka pendek perusahaan sudah mempunyai peralatan­peralatan untuk produksi seperti mesin, gedung dan tanah. Masalah yang perlu diper­hatikan adalah masalah kebijaksanaan bahan baku, tenaga kerja dan lain-lain yang merupakan ongkos variabel. Jadi dalam ongkos produksi jangka pendek ini terdapat ongkos tetap dan ongkos variabel.


Tabel 3
Ongkos-ongkos Jangka pendek
Produksi
TFC
TVC
TC
MC
AVC
AFC
ATC
0
100
0
100
 







70



1
100
70
170

70
100
170




10



2
100
80
180

40
50
90




5



3
100
85
185

28,3
33,3
61,67




10



4
100
95
195

23,75
25
48,75




30



5
100
125
225

25_
20
45




55



6
100
180
280

30
16,67
46,67





























PENERIMAAN.
Penerimaan atau revenue adalah semua penerimaan produsen dari hasil penjualan barang atau outputnya. Macam-macam revenue sebagai berikut :
1.         Total Revenue (TR)adalah penerimaan totaldari hasilpenjualan output. TR = P.Q dimana :   P = Price / harga
Q = Quantity / Jumlah barang
2.         Averege Revenue (AR) adalah penerimaan perunit dari penjulan
output.
TR                 P.Q
AR=   ___________________ =P Jadi AR = P
Q                Q
3.         Marginal Revenue (MR) adalah kenaikan atau penurunan penerimaan sebagai akibat dari penambahan atau pengurangan satu unit output.
A TR
MR =
AQ
Bentuk-bentuk kurva TR,MR,AR tergantung dari jenis pasarnya sebagai berikut : 1. Pasar Persaingan Sempurna.
Dalam pasar ini harga ditentukan oleh pasar.

Tabel 5
TR, AR, MR di Pasar Persaingan Sempurna
Q
P=AR
TR
MR
0
200
 -




200
1
200
200




200
2
200
400




200
3
200
600




200
4
200
800




200
5
200
1000




200
6
200
1200





TR, AR, MR
TR
D=MR=AR
Q
Gambar 10
TR, AR, MR di Pasar Persaingan Sempurna
2. Pasar Persaingan Tidak sempuma.
Dalam pasar ini perusahaan dapat mempengaruhi harga, bahkan menentukannya.

Tabel 6
TR, AR, MR di Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Q
AR=P
TR
MR
0
70
0




60
1
60
60




40
2
5()
100




20
3
40
120




0
4
30
120




—20
5
20
100


TR, AR, MR
Gambar 11
TR, AR, MR di Pasar Persaingan Tidak sempurna




Sifat-sifat dari konsep revenue sebagai berikut :
a.          Total Revenue naik pada saat Eh dari kurva permintaan (AR) lebih dari 1 yang berarti penurunan harga 1 %, berakibat kenaikan permintaan lebih dari 1%.
b.         Total Revenue maksimum pada Eh = 1
c.          Total Revenue turun pada saat Eh < 1 yang berarti penurunan harga 1 % berakibat kenaikan permintaan kurang dari 1 %.
3.5. KEUNTUNGAN MAKSIMUM.
Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sebagai berikut :
1.          Keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan ongkos minimum.
2.          Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR = MC.


Tabel 7
Mencari Keuntungan Maksimum dengan Pendekatan Total
Q
P
TR
TC
Laba Maksimum
0
30
0
50
-                 50
10
30
300
400
-100
20
30
600
600
0
30
30
900
825
75
40
30
1200
1100
100
50
30
1500
1300
200
60
30
1800
1500
300
70
30
2100
2000
100
80
30
2400
2500
-100















Gambar 12
Mencari Keuntungan Maksimum dengan menggunakan Pendekatan Total

Mencari keuntungan Maksimum dengan pendekatan Marginal
Q
TR
TC
AC
MR
MC
Laba Maksimum
0
0
50








30
35

10
300
400
40







30
20

20
600
650
32,5







30
22,5

30
900
875
29,2







30
15

40
1200
1025
25,6







30
20

50
1500
1225
24,5







30
30
>Keuntungan
maximum


60
1800
1525
25,4







30
40

70
2100
1925
27,5







30
50

80
2400
2425
33






MC, AC, MR

Text Box: 50
40
30
11,5
20    MR = AR = D


10
10       20       30       40        50       60       70       80                            Q
Gambar 13
Mencari Keuntungan Maksimum dengan Pendekatan Marginal
Dalam mencari keuntungan maksimun di pasar persaingan tidak sempurna sebagai berikut :

Tabel 9
TR, MR, AR, TC, MC, dan Keuntungan Maksimum di Pasar
Persaingan Tidak sempurna
Q
P
TR
TC
AC
MR
MC
Laba Maksimum
0
200
0
145



-145





180
30

1
180
180
175
175


5





140
25

2
160
320
200
100


120





100
20

3
140
420
220
73,3


200





60
30

4
120*
480
250
62,5


230





20
50

5
100
500
300
60


200





10
70

6
80
480
370
61,6


110





— 60
90

7
60
420
460
65,6


—40





—100
110

8
40
320
570
71,3


—250


AR, P, MR, MC. AC
Gallant!. 14
Illencan cuntungdn Mal111114fil di ['man
Penaingan Trdak rempurna
Dari Tahel diatas menunjukan hahwa keuntungan maksimumadalah pada Q = 4 simian.
Keuntungan maksimum = TR maksimum — TC minimum
= 480                             25()
= 23()
Berdasarkan Gambar tersebut. keuntungan maksimum dicapai pada kurva TR dan TC yang jarak vertikalnya paling lehar.
Jika dengan menggunakan MR = MC, keuntungan maksimum dicapai pada saat MR berpotongan dengan MC.

Dalam mencari keuntungan maksimum di Pasar Persaingan Sempurna sebagai berikut :

Tabel 10
TR, MR, AR, TC, MC, AC dan Keuntungan Maksimum
di pasar Persaingan Sempurna
Q
AR
TR
TC
TR-TC
AC
MR
MC
0
100
0
145
-45
 -








100
30
1
100
100
175
-75
175








100
25
2
100
200
200
0
100
 -
-






100
20
3
100
300
220
180
73,3
 -
-






100
30
4
100
400
250
150
62,5
 -







100
50
5
100
500
300
200
60
 -
-






100
70
6
100
600
370
230
61,6
 -
-






100
90
7
100
700
460
240
65,6
 -







100
110
8
100
800
570
230
71,3




Text Box:



































                                                                                              Gambar 15
Mencari keuntungan maksimal pada pasar persaingan sempurna